perkembangan sepatu bola

Setiap manusia selalu memperhatikan penampilan yang selalu menjadi perhatian yang di dahulukan oleh setiap manusia. Oleh sebab itu mayarakat lebih senang dengan penampilan yang baik. Penilaian masyarakat pertama kali yakni pada penampilannya. Dari baju sampai dengan sepatu atau alas kaki yan digunakan. Selama ini kita tidak banyak mengetahui bahwa yang kita gunakan pada kaki kita baik sepatu maupun sandal sangat penting bagi kita. Pada sepak bola sepatu adalah hal yang sangat penting digunakan oleh pemain untuk menendang bola.

Bermacam-macam sepatu yang digunakan oleh pemain bola sesuai selera bagi pemain tersebut. Didalam tim sepak bola hanya sepatu yang tidak seragam. Coba kita lihat jika kostum semua pemain sepak bola sama,namun pada sepatu pemain sepak bola hanya yang tidak sama. Karena menurut pemain sepak bola sepatu mencerminkan jati diri pemain sepak bola. Dengan sepatu pemain bisa menendang bola dengan cara yang unik. Ada yang menendang layaknya buah pisang jadi tendangannya melengkung, ada juga cara menendang dengan ujung sepatu yang akan menghasilkan tendangan yang lurus dan keras.

Sepatu menjadi alat penting bagi pemain sepak bola. Bentuk, desain, dan warnanya terus berubah. Maknanya tak sekadar menjaga penampilan pemain, tapi juga menuruti karakter pemakainya.Pada awalnya, pemain boleh mengenakan kasut jenis apa pun di lapangan. Sepatu dengan alas polos dan sering dipakai untuk kerja pun diperbolehkan. Sepatu wanita dengan hak agak tinggi bahkan pernah digunakan lelaki di lapangan hijau.Kemudian, keluarlah peraturan FIFA pada 1863. Yang menetapkan pemain sepak bola harus menggunakan sepatu sepak bola. Aturan itu memunculkan gairah tukang sepatu di Inggris dan Eropa untuk membuat sepatu khusus sepak bola. Sebelum industri massal dimulai, tukang sepatu kebanyakan membuatnya dalam skala rumah tangga.Mulai tahun 1910-an, sepatu dengan nama Cup Final Specials mendunia berkat “gigi-gigi” kayu di bagian bawah agar pemain mudah mencengkeramkan kakinya ke tanah. Ujung sepatu dibuat dengan pola anyaman agar pemain mudah menggerakkan jari kakinya selama mengontrol bola. Bentuk gigi itu seperti tabung dengan tiga paku kecil berujung tajam. Pemain harus memakukkan “kuku” itu ke sol dengan palu kecil.
Ukuran gerigi itu pun bervariasi. 

Pemain akan memilih gigi lebih panjang untuk bermain di lapangan becek agar tidak mudah terpeleset. Salah satu tugas wasit dan asistennya adalah mengecek sol itu sebelum pemain masuk ke lapangan. Jika gigi sepatu terlalu tajam dan menonjol, pemain tak diperbolehkan masuk.Kasut-kasut masa silam itu dibuat dari bahan kulit tipis tapi berat. Modelnya berupa lars panjang atawa boot agar bisa melindungi engkel pemain dari sepakan lawan. Sepatu baru umumnya keras dan kaku sehingga sering membuat kaki pemakainya cedera. Agar lebih lentur dan enak dipakai, sepatu direndam dulu selama beberapa jam sebelum dikenakan, lalu dijemur sebentar agar kandungan air tidak memberatkan sepatu. Kini, Messi dan rekan barunya di Barcelona, David Villa, sama-sama akan mengenakan sepatu berteknologi yang diberi nama F50 adiZero yang menunjang pergerakan mereka dapat lebih cepat saat berlaga di Piala Dunia nanti. Faktor kecepatan memang penting karena di era sepakbola modern, terkadang kemenangan ditentukan hanya dalam jarak beberapa milimeter atau waktu sepersekian detik.

Copyright © / KONSTANT

Template by : Urangkurai / powered by :blogger